Menu

Mode Gelap
Kasus Laka Laut Sula Masuk Tahap Akhir, Berkas Dua Nakhoda Sudah di Kejaksaan Polres Kepulauan Sula Bagikan Bansos kepada Ojek Pangkalan Kapolsek Sulabesi Barat Ubah Cara Polisi Dekati Warga Ramah Tamah BPK di Ternate, Bupati Sula Serukan Sinergi Pengelolaan Keuangan Daerah Bupati Sula Panen Tomat Bersama Kelompok Tani Wai Balanda Buka Akses Digital, Bupati Sula Serahkan Bantuan Starlink

Kepsul

Harga Bapok di Kepsul Naik, Akademisi Soroti Peran Pemerintah

badge-check


Foto: Akademisi STAI Babussalam Sula, Mohtar Umasugi. (doc: Istimewa) Perbesar

Foto: Akademisi STAI Babussalam Sula, Mohtar Umasugi. (doc: Istimewa)

BACARITAMALUT.COM Dua hari menjelang bulan suci Ramadan, harga kebutuhan bahan pokok (Bapok) di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara, mengalami kenaikan.

Beberapa komoditas utama yang terdampak antara lain beras, gula pasir, dan bahan pangan lainnya. Lonjakan harga ini menjadi beban tambahan bagi masyarakat, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Akademisi STAI Babussalam Sula, Mohtar Umasugi, menyoroti kenaikan harga ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah (Pemda) Kepsul, khususnya Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Diskoperindag) dan UKM.

“Seharusnya Diskoperindag lebih proaktif dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar. Jika lonjakan harga terus dibiarkan tanpa intervensi yang jelas, masyarakat akan semakin terbebani,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).

Mohtar juga menjelaskan, dalam konteks regulasi, pemerintah memiliki berbagai instrumen hukum yang dapat digunakan untuk mengendalikan harga dan memastikan distribusi bahan pokok tetap berjalan lancar.

“Ada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang menegaskan kewajiban pemerintah dalam menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok. Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 juga menuntut pemerintah daerah untuk melakukan pemantauan dan intervensi jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar,” tambahnya.

Baca Juga : H-2 Puasa, Harga Bapok di Kepulauan Sula Naik

Dari perspektif ekonomi, lonjakan harga menjelang Ramadan memang bukan hal baru. Prof. Dr. Bustanul Arifin, pakar ekonomi pertanian, menjelaskan bahwa kenaikan harga yang tidak terkendali bisa menjadi indikasi lemahnya sistem distribusi dan pengawasan pemerintah.

“Setiap tahun, kita melihat pola yang sama. Permintaan meningkat, sementara pasokan tidak cukup atau terganggu. Jika tidak ada kebijakan yang efektif, harga akan terus naik dan masyarakat yang paling dirugikan,” katanya.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga ini antara lain meningkatnya permintaan, distribusi yang tidak efisien, serta spekulasi pasar oleh oknum pedagang yang menahan stok demi keuntungan lebih besar.

Sebagai solusi, Mohtar menekankan pentingnya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini.

“Diskoperindag harus segera menggelar operasi pasar murah, memperkuat koordinasi dengan pemasok dan distributor, serta meningkatkan pengawasan terhadap praktik spekulasi yang merugikan masyarakat. Selain itu, perlu ada kebijakan jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan lokal agar tidak terlalu bergantung pada pasokan dari luar daerah,” tegasnya.

Mohtar juga mengingatkan, jika pemerintah daerah lambat bertindak, kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan ekonomi akan semakin melemah.

“Regulasi sudah ada, tinggal bagaimana implementasinya. Jika tidak ada tindakan nyata, masyarakat akan terus menjadi korban ketidakefektifan kebijakan pemerintah daerah. Pemangku kebijakan harus segera bertindak sebelum dampaknya semakin meluas,” tutupnya. (Red)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kasus Laka Laut Sula Masuk Tahap Akhir, Berkas Dua Nakhoda Sudah di Kejaksaan

22 Oktober 2025 - 18:44 WIT

Kasus laka laut sula masuk tahap akhir

Polres Kepulauan Sula Bagikan Bansos kepada Ojek Pangkalan

22 Oktober 2025 - 12:50 WIT

polres Kepulauan Sula, bagikan Bansos kepada Ojek Pangkalan

Kapolsek Sulabesi Barat Ubah Cara Polisi Dekati Warga

19 Oktober 2025 - 12:30 WIT

Kapolsek Sulabesi Barat Ubah Cara Polisi Dekati Warga

Ramah Tamah BPK di Ternate, Bupati Sula Serukan Sinergi Pengelolaan Keuangan Daerah

18 Oktober 2025 - 12:37 WIT

Bupati Sula Panen Tomat Bersama Kelompok Tani Wai Balanda

17 Oktober 2025 - 00:13 WIT

Bupati Sula Panen Tomat Bersama Kelompok Tani Wai Balanda
Trending di Pemerintahan