Janji Langsung Jadi PNS, Gaji Dokter Spesialis Bisa 6 Kali Menteri
BACARITAMALUT.COM — Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, menawarkan program beasiswa pendidikan dokter spesialis bagi putra-putri daerah Kepulauan Sula yang bersedia kembali dan mengabdi di tanah kelahiran.

Pernyataan itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja di RSUD Sanana, Kamis (17/7/2025), dalam agenda peletakan batu pertama pembangunan peningkatan kelas rumah sakit tersebut.
“Kalau ada anak Sula yang mau sekolah spesialis, saya biayai. Syaratnya, setelah lulus harus pulang ke sini. Langsung diangkat jadi PNS. Gajinya jangan kecil, harus bisa lima sampai enam kali gaji menteri,” tegas Menkes.
Ia menyoroti minimnya dokter spesialis di daerah sebagai persoalan serius layanan kesehatan di Indonesia, termasuk di Kepulauan Sula.
Baca Juga : Trigana Kabulkan Permintaan Bupati Fifian, Tambah Jadwal Penerbangan ke Sula
Menkes juga menegaskan, sistem pendidikan kedokteran kini telah diubah dari berbasis universitas menjadi berbasis rumah sakit agar lebih merata.
“Kalau tidak kita ubah sistemnya, daerah seperti Sula akan terus kekurangan spesialis. Akhirnya orang sakit harus dirujuk ke luar,” katanya.
Menkes juga meminta agar Pemerintah Daerah membuat Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Bupati (Perbup) yang mendukung penataan lingkungan rumah sakit, termasuk menyediakan ruang terbuka hijau bagi kenyamanan pasien.
“Rumah sakit jangan semuanya gedung. Harus ada taman. Pasien datang tidak hanya dirawat, tapi juga disembuhkan dengan suasana,” ujarnya.
Baca Juga : Pemda Sula Dapat Suntikan Dana Rp 1,2 Miliar dari Kementrans
Wakil Gubernur Maluku Utara, Hi. Sarbin Sehe, menyambut positif tawaran Menkes dan menyebut hal itu sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi dalam memperkuat pelayanan dasar, khususnya di bidang kesehatan.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian Pak Menteri. Apa yang beliau sampaikan sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya poin keempat terkait penguatan sumber daya manusia dan kesehatan,” ungkap Sarbin.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah agar pembangunan fasilitas kesehatan tidak hanya sebatas infrastruktur, tetapi juga ditopang oleh SDM yang memadai.
“Kami berharap, setiap usulan pembangunan dari kepala daerah bisa menjadi prioritas pusat agar pelayanan kesehatan benar-benar menjangkau seluruh rakyat,” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Fifian dan Dubes Spanyol Tukar Cenderamata
Sementara itu, Bupati Kepulauan Sula, Hj. Fifian Adeningsi Mus, menegaskan, pembangunan RSUD Sanana merupakan prioritas pemerintah daerah dalam menjamin akses kesehatan masyarakat.
“Kami ingin seluruh masyarakat Sula mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan mudah dijangkau. RS ini bukan hanya pusat layanan, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Fifian.
Ia melaporkan, saat ini Kabupaten Kepulauan Sula memiliki 13 Puskesmas, 21 Pustu, 14 Polindes, 25 Poskesdes, 102 Posyandu aktif, serta satu RSUD Tipe D berstatus akreditasi “Utama” dengan tujuh dokter spesialis, sepuluh dokter umum, 84 perawat, dan 28 bidan.
Bupati juga menyampaikan pada 2023, daerahnya menerima DAK untuk pembangunan RS Pratama di Pulau Mangoli. Tahun ini, dibangun empat gedung puskesmas baru, disertai mobil ambulans, puskesmas keliling, dan satu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
“Kami harap perhatian pemerintah pusat dan provinsi terus mengalir demi kemajuan layanan kesehatan masyarakat Sula,” pungkasnya. (Red)