BACARITAMALUT.COM — Di balik senyumnya yang ramah, Sitti Naimah menyimpan kisah hidup penuh perjuangan.
Gadis kelahiran Kijang, 15 Maret 2007 ini tumbuh di Desa Onemay, Kecamatan Taliabu Barat Laut, Pulau Taliabu, Maluku Utara. Di usianya yang masih belia, Naimah telah merasakan pahit getir kehidupan.

Ayahnya, Sumardin (almarhum), seorang tukang kayu sekaligus buruh bangunan, telah lebih dulu dipanggil Sang Pencipta. Kehilangan itu menjadi pukulan besar bagi keluarga kecilnya.
Sang ibu, Khoirianti, kemudian membina rumah tangga baru di desa tetangga. Sejak saat itu, Naimah memilih tinggal bersama keluarga dari pihak ayah di Desa Onemay.
Baca Juga :
Pemda Kepulauan Sula Siap Hadapi Penilaian Adipura 2025
Meski jauh dari kasih sayang orang tua, semangat belajar Naimah tak pernah padam. Ia rela hidup sederhana demi melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pulau Taliabu, salah satu madrasah terbaik di kabupaten tersebut.
Dalam keseharian, selain tekun belajar, Naimah juga dikenal sebagai anak yang ringan tangan, sering membantu keluarga dan tetangga tanpa mengeluh.
Perjuangan Naimah akhirnya membuahkan hasil. Dengan kerja keras dan bimbingan para guru, khususnya dalam bidang Bahasa Arab, ia berhasil meraih Juara 1 Olimpiade Bahasa Arab Tingkat Provinsi Maluku Utara.
Prestasi ini mengantarkannya mewakili Maluku Utara di ajang Olimpiade Bahasa Arab Tingkat Nasional.
Baca Juga :
Hadiri Rakor ATR/BPN, Bupati Fifian Pasang Target Besar
Bagi Naimah, keberhasilan ini bukan sekadar soal piala atau piagam. Di balik prestasi itu, ada tekad seorang anak piatu yang ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk bermimpi tinggi.
Kini, langkah Naimah menuju panggung nasional menjadi harapan baru, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarga, madrasah, dan daerahnya.
Ia membawa nama Maluku Utara dengan penuh kebanggaan, sekaligus menjadi inspirasi bagi anak-anak lain di pelosok negeri. (*)