BACARITAMALUT.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya cuaca ekstrem di wilayah Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu, Maluku Utara, yang diperkirakan berlangsung selama periode 7–9 September 2025.
Fenomena tersebut dipicu oleh pertemuan massa angin (konvergensi) di sekitar wilayah Maluku Utara dan labilitas udara lokal yang cukup kuat.

Kondisi atmosfer itu berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif dan memicu hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang yang dapat terjadi secara fluktuatif pada pagi, siang/sore, malam, hingga dini hari.
“Selain adanya konvergensi, labilitas udara yang kuat turut meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif. Kondisi ini bisa memicu hujan di wilayah Kepulauan Sula maupun Pulau Taliabu,” kata Prakirawan Cuaca BMKG Kepulauan Sula, Happy Novytasari, S.Tr.Met, Selasa (7/10/2025).
BMKG mencatat suhu udara berkisar 25–30 derajat Celsius, dengan angin bertiup dari arah selatan hingga barat berkecepatan 9–18 kilometer per jam. Adapun gelombang laut di perairan Sula bagian utara dan selatan berada dalam kategori rendah, yakni 0,5 hingga 1,25 meter.
Meski kondisi laut masih aman, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi dampak turunan dari cuaca ekstrem tersebut. Dampak yang mungkin terjadi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, serta angin kencang.
“Kepada masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan selalu memonitor perkembangan informasi cuaca BMKG, baik melalui media sosial maupun dapat menghubungi kantor BMKG,” pungkasnya. (RED)