BACARITAMALUT.COM — Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ir. Hi. M. Saleh Marasabessy, menghadiri pengukuhan Pokja Bunda PAUD, Bunda PAUD Kecamatan, dan Bunda PAUD Desa se-Kabupaten Kepulauan Sula, Rabu (17/9/2025). Acara ini digelar untuk memperkuat peran Bunda PAUD masa bakti 2025–2030.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Ir. Hi. Muh. Saleh Marasabessy, Asisten III Hi. Zaidun, Ketua Bunda PAUD Kepulauan Sula Hj. Hayati Marasabessy, Ketua DWP Kepsul Melisa Soamole, Ketua Persit Kodim 1510/Sula Sri Budiyanti Hernowo, Sekretaris PKK Kepsul Nurmala Sari, Juliana Bangre mewakili Bhayangkari Polres Sula, sejumlah pimpinan OPD, badan pengurus Bunda PAUD, serta para Bunda PAUD kecamatan dan desa.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan penandatanganan naskah Bunda PAUD oleh Hj. Hayati Marasabessy bersama Popda Bunda PAUD, Marini Nur Ali. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan pin oleh Ketua Bunda PAUD kepada Marini Nur Ali. Proses pengukuhan Bunda PAUD kecamatan dan desa juga dipimpin langsung oleh Hj. Hayati Marasabessy.
Ketua Bunda PAUD Kepulauan Sula, Hj. Hayati Marasabessy, dalam sambutannya menegaskan komitmen mendukung pemerataan layanan pendidikan anak usia dini.
“Anak-anak adalah aset bangsa dan generasi penerus yang akan menentukan wajah Kepulauan Sula. Pendidikan terbaik sejak usia dini adalah investasi paling berharga yang bisa kita lakukan hari ini,” ujarnya.
Hayati juga menekankan pentingnya peningkatan mutu lembaga PAUD, mulai dari tenaga pendidik, sarana prasarana, hingga kurikulum yang ramah anak.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Sula dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Hi. Saleh Marasabessy menekankan pentingnya masa anak usia dini sebagai masa emas (golden age) perkembangan.
“Penelitian menunjukkan 80 persen perkembangan otak manusia terjadi pada usia 0–6 tahun. Karena itu, PAUD bukan hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan, tetapi juga terkait erat dengan gizi, kesehatan, pengasuhan, serta perlindungan anak secara menyeluruh,” kata Saleh.
Ia menilai, peran Bunda PAUD sangat strategis dalam menjembatani sinergi antara pemerintah, masyarakat, tenaga pendidik, dan keluarga. Kehadiran Bunda PAUD dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa diperlukan untuk memastikan gerakan sadar PAUD berjalan baik, akses semakin merata, dan mutu layanan meningkat.
“Setelah pengukuhan ini, kami berharap seluruh Bunda PAUD segera menyusun program kerja yang menyentuh kebutuhan nyata masyarakat, melibatkan kader PKK, tokoh masyarakat, hingga lembaga adat dan keagamaan. Pokja Bunda PAUD juga harus memperkuat koordinasi lintas sektor, berinovasi, dan berkomitmen menjangkau seluruh anak, termasuk di wilayah terpencil,” tandasnya. (Red)